Jum'at 9 Mei 2025
×
Jum'at, 9 Mei 2025

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran | Sejarah Islam Di Indonesia

Kamis, 14 Juni 2018 | 14 Juni WIB Last Updated 2018-06-14T20:02:50Z
Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran | Sejarah Islam Di Indonesia
Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran | Sejarah Islam Di Indonesia

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran Ketika Lebaran semakin dekat, banyak orang akan berbondong-bondong berburu pakaian baru. Oleh karena itu tidak lazim bahwa pada akhir ramadhan banyak mal yang ramai para pemburu diskon. Adegan seperti itu selalu terjadi setiap tahun. Bahkan setiap tahun rasanya-rasanya intensitas intensitasnya.

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran Tidak jarang orang yang merayakan Idul Fitri selalu didampingi oleh tradisi menggunakan pakaian baru. Ini terlihat dengan toko-toko pakaian yang ramai menjelang Idul Fitri. Tradisi mengenakan baju baru ini telah berlangsung cukup lama dan dari generasi ke generasi. Meskipun tidak ada kewajiban agama untuk melakukannya, mayoritas Muslim Indonesia terbiasa tampil dengan pakaian baru pada hari-hari suci.

Sejak 1596, tradisi mengenakan pakaian baru selama Lebaran telah terjadi. Dalam buku sejarah nasional Indonesia Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto menjelaskan, saat menyambut Lebaran, mayoritas penduduk di bawah kerajaan Banten sibuk menyiapkan baju baru. Namun bedanya saat itu, sedikit orang yang membeli baju baru. Mayoritas mereka menjahit sendiri, ini karena teknologi yang terbatas pada waktu itu. Hanya kerajaan yang memiliki akses luas untuk mendapatkan pakaian bagus untuk Lebaran.

Suasana Banten yang dideskripsikan saat itu saat menyambut Lebaran sangat ramai, berbeda dari hari-hari biasa. Dan juga, mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani, sibuk untuk berubah menjadi saluran pembuangan dadakan. Pada malam hari, jalan-jalan dipenuhi dengan lampu obor yang menghiasi setiap sisi. Kondisi serupa juga terjadi di kerajaan Mataram (Yogyakarta). Memasuki hari terakhir Ramadhan, Muslim Mataram sibuk membuat baju baru untuk digunakan pada hari libur
Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran - Soal tradisi baju baru saat Lebaran, mungkin Anda berpikir ini hanya semacam masyarakat adat. Sebenarnya, ada sejarah yang Anda tahu. Orang-orang biasa melakukan ini.

Sudah ada sejak 50-an

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran Ternyata tradisi pakaian baru saat Lebaran sudah ada dalam buku Sejarah Nasional Indonesia oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto loh. Dikatakan bahwa tradisi ini awalnya ada di Kesultanan Banten.

Tidak hanya di Banten, di Yogyakarta juga

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran Ternyata pada waktu itu bukan hanya Banten yang memiliki tradisi serupa. Tepatnya di kerajaan Mataram baru, Yogyakarta, seorang warga negara mayoritas Muslim melakukan tradisi yang sama. Khususnya selama hari-hari terakhir Ramadhan, semua orang siap menyambut kedatangan Idul Fitri dengan pakaian baru.

Budaya di bedug juga muncul pada saat itu

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran Tidak hanya tradisi takbiran dengan baju lebaran yang baru, Bedug juga muncul saat itu. Tidak seperti hari ini, tradisi bedug kuno hanya digunakan untuk menunjukkan waktu pembukaan ramadan terakhir. Selain itu, juga sebagai penanda entri pada 1 Syawal agar seluruh penduduk mengetahui bahwa Lebaran telah tiba.

Menjadi tradisi yang berakar hingga hari ini

Tradisi Sejarah Baju Baru Lebaran Sekarang seolah-olah tanpa pakaian dan bedug baru, Lebaran sepertinya tidak seperti biasanya. Ini tampaknya menjadi suatu keharusan. Dan tentu saja tidak. Tradisi pakaian baru Lebaran sebenarnya memiliki esensi bahwa umat Islam sebisa mungkin merayakan Idul Fitri dengan meriah.
×
Berita Terbaru Update